Senin, 20 Februari 2017

Artikel I

Tahun 2015 ketika memasuki semester kedua, saya pernah mengikuti mata kuliah media pembelajaran matematika. Waktu itu saya merasa jika ini adalah mata kuliah yang tidak begitu penting, apalagi hanya berbobot 2 SKS, sehingga saya secara pribadi tidak begitu serius dalam mengikuti dinamika perkuliahan yang berlangsung. Singkat cerita, sayapun lulus mata kuliah media pembelajaran. Ketika saya lulus, saya secara pribadi merasa tidak begitu mendapat banyak pembelajaran yang diperoleh disana. Nilai kualitas yang baik yang saya peroleh saat itu sudah cukup membuat saya puas.

Seiring berjalannya waktu, sayapun mulai menyadari betapa naifnya saya waktu itu. Sekarang saya sudah memasuki semester 6 dimana pada semester ini, jumlah mata kuliah khusus mulai berkurang dan sebaliknya mata kuliah yang berhubungan dengan praktek mengajar di sekolah mulai bertambah secara signifikan. Disinilah saya baru mulai menyadari manfaat dari mengikuti perkuliahan media pembelajaran. Karena sudah sering melakukan praktek mengajar entah itu di sekolah ataupun di universitas, saya dituntut untuk menyajikan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Lewat mata kuliah media pembelajaran, saya mulai memahami berbagai macam metode dan alat peraga yang cocok untuk masing-masing materi yang akan diajarkan. Tidak hanya itu, saya juga belajar mengenai bagaimana cara menyampaikan materi yang sulit agar bisa diterima secara mudah oleh peserta didik yang masih awam akan hal tersebut.

Pembelajaran yang interaktif seperti itu memang sudah menjadi idealisme di era sekarang. Pemberlakuan kurikulum 2013 yang menekankan pembelajaran yang berpusat pada murid merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi. Meskipun demikian, bukan berarti pada kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tidak digalakkan metode pembelajaran interaktif. Masih teringat di benak saya ketika masih SMP seorang guru yang masih fresh-graduate mencoba menerapkan metode pembelajaran interaktif. Waktu itu metode ceramah masih mayoritas, sehingga sebagai murid yang tidak tahu-menahu soal pembelajaran yang interaktif, tentu hal itu membuat saya tertarik. Media pembelajaran yang digunakan guru saya waktu itu adalah powerpoint dan beberapa video yang terkait dengan materi yang sedang diajarkan. Baru-baru ini saya mengetahui jika guru itu menerapkan model pembelajaraan Contextual Teach Learning (CTL).

Sebagai mahasiswa yang mengikuti kuliah jurusan pendidikan, mata kuliah media pembelajaran menjadi salah satu mata kuliah penting yang nantinya akan mempengaruhi performa saya saat mengajar. Untuk itu, saya mulai mencoba membuat berbagai macam media pembelajaran yang dapat menarik perhatian murid. Powerpoint yang dulu sempat membuat saya terkagum-kagum tentunya sudah kurang efektif bagi murid-murid di era sekarang yang sudah kenyang dengan kecanggihan tekonologi. Salah satu media pembelajaran selain powerpoint yang pernah saya buat adalah kuis elektronik dengan memakai VBA ataupun Quiz Creator. Selain dua media itu, saya juga pernah membuat media pembelajaran berbentuk fisik yaitu alat peraga keran logika.

Tahun 2018 nanti, saya akan lulus dan segera mengajar, artinya saya perlu memperdalam dan mencari tahu lebih banyak lagi tentang model-model dan media pembelajaran yang nantinya dapat saya gunakan untuk preferensi mengajar yang menarik. Untuk itulah, saat ini saya mengikuti mata kuliah media pembelajaran komputer. Sama seperti mata kuliah media pembelajaran, di mata kuliah ini saya akan mempelajari media pembelajaran yang memanfaatkan kecanggihan dari komputer. Melalui mata kuliah ini, saya berharap dapat membuat berbagai macam media pembelajaran elektronik yang bisa membantu saya menyajikan pembelajaran yang menarik bagi murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar